Pada bulan Oktober 2013 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 2,68 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 166,10. Dari 66 kota Inflasi di Indonesia, 39 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga yaitu sebesar 1,25 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda yaitu sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon yaitu sebesar -3,82 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Watampone yaitu sebesar -0,02 persen. Secara nasional Kota Sorong menempati peringkat ke-65 (Enam Puluh Lima) Inflasi di Indonesia.
Deflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan -7,21 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,12 persen; kelompok sandang sebesar -0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 2,48 persen.
Laju Inflasi tahun kalender 2013 (Oktober 2013 terhadap Desember 2012) di Kota Sorong sebesar 8,21 persen, sedangkan laju Inflasi “year on year” (Oktober 2013 terhadap Oktober 2012) di Kota Sorong sebesar 8,29. persen.