Pada bulan Oktober 2011 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,65 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 144,42. Sebanyak 66 kota inflasi di Indonesia, 32 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bima 0,97 persen dan inflasi terendah terjadi di Madiun 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi Kendari -2,98 persen dan deflasi terendah terjadi di Sumenep -0,02 persen. Kota Sorong menempati peringkat ke 57 (Lima Puluh Tujuh) inflasi di Indonesia.
Deflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh Penurunan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan -1,82 persen; serta kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,22 persen. Adapun kenaikan harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,14; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,05 persen.
Laju inflasi tahun kalender 2011 (Oktober 2011 terhadap Desember 2010) di Kota Sorong sebesar -0,21 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Oktober 2011 terhadap Oktober 2010) di Kota Sorong sebesar -0,86 persen.