Pada bulan September 2013 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 4,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 170,68. Dari 66 kota Inflasi di Indonesia, 13 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pinang yaitu sebesar 1,70 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Sukabumi dan Singkawang yaitu sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong yaitu sebesar -4,28 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Surabaya yaitu sebesar -0,02 persen. Secara nasional Kota Sorong menempati peringkat ke-66 (Enam Puluh Enam) Inflasi di Indonesia.
Deflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan -8,63 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,99 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -3,49 persen.
Laju Inflasi tahun kalender 2013 (September 2013 terhadap Desember 2012) di Kota Sorong sebesar 11,19 persen, sedangkan laju Inflasi “year on year” (September 2013 terhadap September 2012) di Kota Sorong sebesar 10,80. persen.